Tepat setahun yang lalu aku ‘terdampar’ di negeri Andalas. Tepatnya di Pekanbaru. Aku merasa disana aku menjadi manusia sepenuhnya. Bekerja keras dengan tekanan dari atasan yang wajar, lulaby on the phone at morning and night, makan teratur, bergaul wajar dengan beberapa teman. Hal-hal yang tak pernah kulakukan sebelumnya dimanapun.
Berawal
dari panggilan mutasi mendadak dari atasan, walau agak berat meninggalkan kota
sebelumnya, akhirnya setelah sehari semalam perjalanan dengan bus ALS, aku
sampai di Kota Bertuah.
Aku turun
di daerah Panam, jalannya luas namun intensitas kendaraannya tidak terlalu
tinggi. Jadi bisa dibilang sepi. Cuacanya sangat panas membuat perutku yang
mual karna perjalanan jauh menjadi semakin tak menentu. Jadi kuputuskan untuk
mengisi perutku yang kosong sejak masuk bus.
Setelah
puas dengan santapan yang sudah pasti mahal menurut kantongku, aku menghubungi
kawan sekaligus manajer cabang di tempat tujuanku untuk minta dijemput.
Ternyata dia sedang pulang kampung. Akhirnya kuputuskan untuk jalan kaki
menyusuri jalan yang teramat panas.
Beberapa
orang menyapaku di jalan, dan semuanya adalah tukang ojek. Mereka menawarkan
jasa ojeknya, tapi aku menolak dengan senyuman yang terbuat dari bibir kering,
mata merah, dan kantong tipis.
Aku terus menyusuri
jalan mengikuti instruksi dari kawan. Lalu aku melewati masjid. Istirahat
sebentar untuk menghilangkan pusing dan mual akibat ulah bus ALS bukan ide yang
buruk pikirku. Awalnya aku ingin berjalan kaki sampai tujuan, tapi setelah
bertanya pada orang disekitar, aku berubah pikiran. Ternyata tempat tujuanku
masih lumayan jauh, 15 menit menggunakan kendaraan umum.
Besoknya
aku sudah harus bekerja dengan jabatan baru, dimana jabatan tersebut adalah benar-benar baru. Aku menjadi orang
pertama yang menduduki jabatan tersebut. Sudah pasti ini menjadi sebuah
tantangan yang sulit. Tak bisa meminta advise atau referensi dari orang yang
pernah mengalaminya. Tapi aku memang menyukai hal baru. Aku pun berusaha
semampuku untuk memahami maksud dan keinginan atasan. Walau pada saat
prakteknya (mungkin) 90% aku melakukan
kesalahan.
Setahun yang lalu di Pekanbaru (1)
Reviewed by Muhammad Najmuddin
on
November 30, 2013
Rating:
No comments: