Astrid – Tentang Rasa, melalui headphone, lagu
itu berulang kali mengalun di satu telingaku, karna speaker headphone
sebelahnya rusak. Lagu itu memang tidaklah asing. Walau sudah lebih dari 2
tahun aku tak mendengarnya.
Lagu itu pertama kali kudengar bukan dari
penyanyi aslinya, namun suaranya tak kalah hebat dengan Astrid. Lagu itu penuh
kenangan bersamanya, karena saat itulah aku pertama kalinya intens
berkomunikasi dengan seorang wanita, walau hanya via telepon.
Bermula dari rasa frustasi setelah lulus SMA.
Tak melanjutkan kuliah, tiap hari dag dig dug menunggu panggilan kerja yang tak
kunjung ada. Saat-saat itulah aku mulai berpikir untuk mencari hiburan. Karena
selama berseragam sekolah, aku belum pernah memiliki hubungan yang dekat dengan
seorang wanita, di tengah kegalauan itu, aku mencoba mencari ‘hiburan’
tersebut.
Mulai dari ikutan acara tukar nomor di radio
sampai utak atik nomor ponsel. Kebetulan saat itu aku menggunakan ponsel cdma
ehsia. Dengan menggunakan kode area cirebon dan utak atik angka di belakang
kode areanya, akhirnya aku pun berkenalan dengannya.
Dia memperkenalkan diri dengan nama ‘uum’, aku
tak yakin itu nama aslinya dan sampai sekarang aku pun belum tahu nama aslinya.
Dia baru mau masuk SMA saat kita berkenalan.
Karena saat itu ehsia sedang promo nelpon
gratis ke sesama operator, praktis kita jadi sering bertelepon. Mulai dari
bangun tidur hingga malam menjelang tidur. Berjam-jam kita habiskan waktu di
telepon tanpa takut kehabisan pulsa.
Suatu malam di tengah keheningan saat
bertelepon (karena aku tak pandai bersilat lidah jadi sering nelpon juga banyak
diamnya), dia pun menyanyikan lagu yang belum pernah kudengar sebelumnya. Dan
aku tahu pasti dia menyanyikan lagu itu bukan karena suka denganku, melainkan
dengan orang lain.
Pada saat itu kita belum pernah bertemu. Hanya
berhubungan lewat telepon. Aku berlangganan menjadi tempat curhat baginya. Sampai
baterai ponselku menjadi korban karena terlalu sering dipakai saat sedang diisi
baterainya.
Sampai tiba saatnya kita memiliki kesempatan
untuk bertemu. Dan seperti yang sudah kuduga sebelumnya, dia turun dari
angkutan umum, lalu melihatku, kemudian pamit dan naik angkutan umum lagi.
Sudah..
Setelah pertemuan itu, kita mulai jarang
bertelepon ataupun sekadar sms. Pernah bertemu sekali lagi hanya untuk
membantunya membantu mengerjakan tugas makalahnya. Hanya memberikan makalahnya,
lalu sudah.
Dan secara alami lama-lama kita lost
contact. Dengan begitu, maka berakhirlah hubungan yang tak bisa didefinisikan
tersebut. Hubungan yang tak ada rasa cemburu atau pun rindu, apalagi bermesraan
seperti dia bersama mantan pacarnya yang jumlahnya belasan.
Sampai sekarang, jika aku mendengar lagu itu,
aku pasti teringat padanya dan saat-saat kita sering bertelepon. Dan memang tak
ada rindu. Dia hanya menjadi cerita masa lalu. Saat aku sedang kehilangan
haluan. Seperti sekarang.
Aku tersesat menuju
hatimu
Beri aku jalan yang
indah
Izinkanku lepas
penatku
Tuk sejenak lelap
dibahumu
Dapatkah selamanya
kita bersama
Menyatukan perasaan
kau dan aku
Semoga cinta kita
kekal abadi
Sesampainya akhir
nanti, selamanya
Tentang cinta yang
datang perlahan
Membuatku takut
kehilangan
Kutitipkan cahaya
terang
Tak padam didera goda
dan masa
Tentang Rasa
Reviewed by Muhammad Najmuddin
on
February 02, 2014
Rating:
No comments: